PARACETAMOL ADDICT

Kalau mengenai antibiotik sepertinya ibu2 sudah banyak yang pintar untuk tidak mudah memberikan ke anak yang sakit, bahkan banyak ibu2 yg sengaja tidak menebus atau tidak meminumkan ab yang sudah diresepkan dokter dikarenakan menurut insting si ibunya anaknya cuma sakit biasa, yg seringnya insting si ibu lebih tepat daripada insting sang dokter. Tapi bagaimana dengan parasetamol?? hmm saya rasa kebanyakan orang jauh lebih 'horor' ketika mendengar kata antibiotik daripada parasetamol. Banyak yang merasa kalau anak demam wajib hukumnya dikasih parasetamol, dan sepertinya ga ada yang perlu dikhawatirkan kok dari parasetamol. Weww, siapa bilang?? Yuk kita bahas satu per satu mitos parasetamol ini... 

Banyak yang mengira anak demam harus segera diturunkan suhunya dengan parasetamol. Menurut dokter Arifianto Apin, parasetamol tidak digunakan untuk SEGERA menurunkan demam, tapi lebih ke arah untuk membuat anak lebih merasa nyaman.. Lengkapnya bisa tonton video dibawah ini ya. 



Meskipun menurut aku pribadi, anak kalau sakit ya pasti ga nyaman, begadang, dan menurutku wajarlah dan ga akan selamanya juga gelisah toh, paling lama juga 2 hari. Lalu, apakah suhu badan yang tinggi harus segera diturunkan?? Tentu tidak! Suhu tubuh yang tinggi itu justru mekanisme tubuh untuk membuat mikroba jahat tidak betah lama2 bersemayam ditubuh si sakit. Bahkan menurut dokter Jepang, Dr. Masashi Saito, jika suhu tubuh turun 1 derajat celcius daya tahan tubuh justru turun 30 %. Sebaliknya, jika suhu tubuh naik 1 derajat celcius daya tahan tubuh naik 500 - 600 %. Bahkan menurut beliau lagi, suhu tubuh orang yang sehat itu sebaiknya 37 derajat loh. Jadi, demam itu SAHABAT BAIK anak. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang, semakin kuat imunnya untuk melawan segala mikroba nakal yang datang. GAK PERLU repot2 memikirkan suhu, mending cari tahu penyebab anak sakit. ''Ah, saya kan cuma kasih sesuai dosis, nggak berlebihan, toh anak sakit sekali sekali aja, kasihan kan anaknya ga nyaman''--> Haduh ngasi racun kok dibilang 'sekali sekali aja', ngasi racun kok dibilang karena 'kasihan ama anak'. Lah kok parasetamol dibilang racun? Jangan salah loh, menurut Dr. Mercola (Dokter holistik terkenal di Amerika) walau minum parasetamol sesuai dosis pun dapat membahayakan hati Isumber : www.mercola.com).

Selain Mercola, Dr. Hiromi juga mengatakan bahwa dia sangat percaya bahwa semua obat baik yang diresepkan maupun tidak pada dasarnya memiliki efek berbahaya dalam jangka panjang, begitu pula ama parasetamol ini. Kata Hiromi, semakin cepat muncul efek suatu obat, semakin kuat pula racun yang dikandungnya. Obat-obatan hanya akan menguras enzim tubuh. Beda banget sama teori yang biasanya kita terima bukan? saya baca dari blogdokter, yang menurut saya masih percaya dengan kebaikan si parasetamol ini (sumber:http://www.blogdokter.net) yang mengatakan kira2 begini "pada parasetamol terdapat banyak efek samping yang perlu diwaspadai. Tetapi hal tersebut tidak usah terlalu dikhawatirkan, asal diminum sesuai dengan anjuran maka efek samping tidak akan pernah muncul dan walaupun muncul, derajatnya sangat ringan". Well, apapun teorinya saya tetep memilih percaya pada idola saya Dr. Mercola & Dr. Hiromi Kalo ga percaya sama mercola, silahkan gugling pake key word 'tylenol harm' ntar juga bisa dapat sumber2 lain yang mengatakan bahaya parasetamol ini. Pokoknya yang perlu diingat baik2 adalah PADA DASARNYA SEMUA OBAT ITU ADALAH BENDA ASING BAGI TUBUH. Toh, kalaupun memang si parasetamol ini bisa menurunkan suhu demam, paling tidak begitu signifikan, dan biasanya gak lama kemudian suhu kembali naik. Disamping itu penurunan suhunya sendiri BUKAN yang kita harapkan, karena mengingat jika suhu demam turun, padahal mikroba jahatnya sendiri belum kalah JUSTRU dapat melemahkan imun yg sedang getol2nya melawan tu penyakit. Jadi, sekali lagi ketika anak demam, concern kita BUKAN pada suhu demam, melainkan pada PENYEBAB demam si anak. Pilih mana anak ga nyaman dan begadang 2 malam atau pilih memasukkan 'racun' untuk liver mereka? Kalau saya sih lebih rela begadang dan lihat anak resah daripada ambil parasetamol. Pernah kok Nahl panas hampir menyerempet 40 derajat, tapi saya biarkan. Besoknya malah keringetan, sehat, malah langsung ngobrak ngabrik isi lemari, hihi. Setelah badai berlalu saya berterimakasih sekali sama si demam, karena mereka berhasil menumpas habis si virus nakal dari tubuh Nahl kecilku. 


Terus bagaimana dengan teori 'berikan parasetamol jika demam anak lebih dari 38,5 C ? well...this theory is TOTALLY CRAP ! biasanya anak kan kalau demam PASTI LEBIH DARI 38,5 C, jarang banget yang demam dibawah itu kecuali demam karena mau tumbuh gigi yah, itu mah bukan demam namanya, sumeng namanya. Bahkan kalau mau berburuk sangka, saya bisa saja berpikir kotor bahwa ini semua hasil permainan marketing industri obat2an. Acetaminophen atau paracetamol merupakan obat yang paling laku dan paling banyak dikonsumsi orang selain Amoxicillin. Gimana gak laku keras lah wong teorinya saja diberikan ke anak jika suhu > 38,5 trus diberikan tiap 3 jam sekali pulak, wedeh, mantepp. yaudah..begini saja diubah teorinya deh : Jangan kasih parasetamol sampai suhu setinggi apapun ! "Tapi kalau demamnya semakin tinggi, saya takut dia kejang, gimana donk?" --> SALAH BANGET kalo pakai parasetamol dengan alasan anak takut kejang, kejang itu dari bawaan atau memang ada infeksi serius di otak. TIDAK ADA hubungan kejang dengan parasetamol. Kalau anak dengan bawaan kejang, biasanya dia memiliki ambang batas kejang dimana pada suhu sekian dia mulai kejang, atau ada juga anak yg memang kejang setiap kali panas di suhu berapapun, menurutku ini gak bisa dihindari dengan parasetamol. Lagian juga kejang demam ini biasanya tidak berbahaya. 


Well, sekali lagi JANGAN kacaukan pertemanan demam dan anak. Itu sistem yang dibuat oleh Allah untuk menjaga anak2 kita. Terus apa donk yang harus dilakukan ketika anak demam? masa gak dikasih apa2? Berdasarkan pengalaman pribadi, kalau anak saya demam yang langsung terlintas dibenak saya adalah mengapa anak bisa sakit? Kadang dengan bekal ilmu kesehatan sedikit, saya bisa langsung menebak kenapa anak sakit, insting seorang ibu ke anaknya adalah yang terbaik, apalagi saya kan ibu rumahtangga yang memang 24 jam mengasuh anak, jadi saya yang harusnya tahu betul keadaan mereka mulai dari apa yang mereka makan, apakah mereka cukup istirahatnya, dsb. Setelah itu, saya biasanya langsung memberikan anak makanan2 dan minuman yang sifatnya alkalizing dan antibiotik alami, seperti air minum yang sudah ditambahi perasan jeruk nipis atau bisa juga cuka apel, air kelapa muda, minyak Virgin Coconut Oil, kunyit, tempe mentah, madu manuka, jus sayur mentah, susu kambing mentah , dsb. Pernah loh, ketika Kimi sakit, saya sampai bela2in ninggalin dia terkapar sendirian dirumah terus bawa2 adeknya digendongan sambil jalan jauh karena mau cari kelapa muda. Tidak terbesit sedikitpun dibenak saya sama parasetamol ini. Saya lebih repot memikirkan makanan super apa yang bisa mengalahkan penyakitnya ketimbang memikirkan obat2an kimia. Sebagai orang yang tidak percaya begitu saja dengan obat kimia, saya akui memang jauh LEBIH REPOT usahanya dan LEBIH MAHAL, saya juga kudu tahan diri ama jeritan tangis anak dikala mereka melawan demam dan sakit kepalanya. Pastinya tanpa parasetamol, si anak merasa sangat tidak nyaman. Temani saja, usap2 lembut kakinya, temani begadang melalui malam sambil nonton DVD favoritnya. Ini menurutku langkah terbaik ketika mereka sakit sambil terus memastikan asupan cairan ke anak. Tapi tentu saja semua itu bakal sebanding dengan hasil yang didapatkan. Ketika mereka sembuh tanpa obat2an kimia, saya merasa bangga dan bahagia banget. Rasa lelah dan uang yang dikeluarkan pun terbayar sudah melihat anak yang sehat dan ceria kembali.

Sumber gambar : Internet

Yang harus diingat juga yaitu kita harus percaya 100% pada ciptaan Allah (makanan/minuman yg mengandung ab alami) pasti jauuh lebih unggul daripada obat2 ciptaan manusia. Dan sebisa mungkin TIDAK PERLU menunggu anak sakit untuk memberikan makanan/minuman yg mengandung ab alami seperti yg sudah saya sebutkan tadi, BERIKANLAH kepada mereka SETIAP HARI agar mereka selalu terlindungi dari segala macam penyakit. Anak-anak saya selalu saya beri tempe mentah sebagai teman nasinya (tempe yg cuma dipanaskan 30 detik saja dalam happycall hanya utk menghilangkan kemungkinan mikroba jahat yg berasal dari warung dan kemasannya), mereka juga selalu minum madu dan jus sayur mentah setiap hari. Dan sebelum memberikan makanan tsb, tak lupa saya ucapkan 'Bismillah ir-Rahman ir-Rahim' yang artinya 'Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang'. Karena saya percaya betul sekuat apapun usaha saya untuk menyehatkan anak2 saya, pastinya kesehatan utama itu ATAS IZIN ALLAH. Hayoo sekarang lebih SAYANG mana, ibu yang buru2 memberi parasetamol ke anaknya yg rewel krn demam lalu si anak tenang sebentar tapi si virus KEGIRANGAN krn diberi waktu yang lebih lama berdiam di tubuhnya plus livernya yang rewel di kemudian hari ATAU ibu yang tetap menunjukkan sikap tenang dan ikhlas menemani anak begadang selama 2 malam tapi besoknya si anak sehat, virus kabur, dan liver anak bahagia. PILIH YANG MANA?

Comments

Dian farida said…
Mbak, nggak semua pengalaman pribadi tentang kesehatan anak bisa digeneralisasi. Studi tentang parasetamol tidak dilakukan dalam hitungan bulan, tapi sudah puluhan mungkin ratusan tahun. Ada batasan dosis maksimal per hari, ada batasan minimal derajat suhu yang boleh diberikan penurun panas,dll. Memberi obat penurun panas juga bukan berarti tidak diikuti dengan pemberian makanan bergizi dan minuman super lainnya. Yang perlu ditekankan saat anak demam sebenarnya adalah masalah dehidrasi yg bisa berujung pada kematian, makanya tadi Mbak juga menjelaskan tentang air kelapa muda.Dengan keadaan demam tinggi,anak mana yg mau minum??

Pernyataan tentang pemberian pct bila suhu di atas 38.5 yang Mbak bilang totally crap juga perlu pembuktian!bukan sekedar kata2,karena di dunia medis ada istilah evidence based,bukti ilmiahnya apa?penelitiannya mana?dibuktikan oleh berapa banyak orang? Maaf saya justru harus bilang bahwa tulisan anda yg totally crap=(

Saya tidak sependapat dengan anda, dan opini ini akan berbahaya bila dianut oleh ibu2 lainnya tanpa pemahaman yg benar mengenai demam dan obat. Sayapun bukan orang yang paling tahu ttg obat dan demam,tapi saya nggak berani bilang "say no to pct"!iya kalau demamnya turun dalam 2hari,kalau 5hari masih demam?10hari masih demam?apa Mbak mau tanggung jawab?demam lebih dari 2hari juga ada panduannya langkah yg perlu diambil apa,bukan berarti kasih pct terus tiap 4jam(koreksi ya bukan tiap 3jam tp tiap 4 jam dpt diberikan). Pasien dianjurkan untuk cek lab,cek darah,urin,dll,bukan didiamkan dan bersedia begadang 5 hari. Demam juga ga melulu karena common cold alias infeksi virus biasa,tp bisa tanda demam berdarah,infeksi bakteri,dan gejala penyakit lainnya.

Dokter dan apoteker yang membuat obat belajar bertahun-tahun mengenai demam dan pct,akan lebih wise jika Mbak mengedukasi penggunaan pct yg tidak boleh berlebihan,dibanding dengan menyatakan tidak boleh mmberikan pct meski demam setinggi apapun.

Mba angelin yg budiman, sesungguhnya bila tulisan ini dibaca oleh ibu2 yg sedang kalut dan bingung akan memberikan pct/tidak,dan memilih mendiamkan saja anaknya yg rewel&demam,maka anda juga ikut andil di dlm keputusan ibu tsb yg bisa saja membahayakan nyawa si anak.anda siap bertanggung jawab dg tulisan anda di akhirat nanti?kalau untuk hal2 lain yg tdk berhubungan dg kesehatan dan nyawa,saya sih oke2 saja siapapun bebas beropini dan mmberikan testimoni,tp untuk yg ada hubungannya dg nyawa orang, lbh baik diskusi dulu dg ahlinya.dalam Al Quran pun dijelaskan bahwa urusan yg tidak diserahkan pada ahlinya, tunggulah kehancurannya. Nauuzubillah min dzalik.

Anda pernah demam tinggi?pernah nyeri kepala berat?bagaimana rasanya?tahan 2 hari dg hal tersebut?bisa tidur?bisa beraktivitas?kalau saya memilih untuk tetap memberikan obat sesuai aturan yg ada,dg bijak tentunya.

(dari seorang ibu dengan 2 anak, apoteker,dan tidak anti obat)
Unknown said…
Parasetamol bukan penyelamat nyawa. Saya disini hanya membahas parasetamol lho, bukan anti obat antibiotik lho. Pada kenyataannya:
Oberdosis Acetaminophen (parasetamol) adalah penyebab utama panggilan ke Poison Control Center (sebuah badan di amrik yg menerima panggilan bantuan terhadap orang2 yg tertelan racun) di US. Lebih dari 100,000 kejadian per tahun oberdosis acetaminophen bertanggungjawab utk lebih dari 56,000 emergency room visits, 2,600 rawat inap, dan kira2 458 kematian akibat penyakit akut liver.
Keracunan acetaminophen bertanggungjawab hampir setengah dari seluruh kasus penyakit akut liver di US. Parasetamol itu toksik bahkan pada dosis yg direkomendasikan.
Unknown said…
Btw blog saya ini bukan untuk orang2 yg masih percaya bahwa "doctor and medic is the best" dan tidak mau membuka hatinya terhadap 'ilmu' dari alam secara holitisik. Karena medis konvensional tidak akan pernah bersatu dengan medis holistik. Sampai kapanpun!

Popular Posts